020. The Autist - Catatan Seorang Autis

0 Comments


Airis,
Kamu masih disini, kan…?
Aku tak tahu jalan pikiran mereka,
Aku tak tahu alasan mereka,
Menganggapku seorang autis…
Aku manusia normal…!
Bahkan aku juga memiliki sahabat;
Kamu dan peri-peri lainnya…
Biarlah mereka bicara apa yang mereka mau…
Aku ingin tetap disini,
Bersemangat,
Dan ceria bersama kalian
Sampai kapanpun.

***
Airis, Kamu masih disini, kan…? Aku tak tahu jalan pikiran mereka, Aku tak tahu alasan mereka, Menganggapku seorang autis… Aku manusia normal…! Bahkan aku juga memiliki sahabat; Kamu dan peri-peri lainnya… Biarlah mereka bicara apa yang mereka mau… Aku ingin tetap disini, Bersemangat, Dan ceria bersama kalian Sampai kapanpun.

Airis terdiam sejenak, matanya bersinar penuh kehangatan saat menatap temannya yang tegar ini. "Tentu saja, Aria. Kamu adalah bagian dari dunia peri kami, dan tak akan pernah diabaikan," ucap Airis dengan lembut, menepuk bahu Aria penuh kepercayaan.

Aria tersenyum lega mendengar kata-kata tersebut. Meskipun sering disalahpahami dan diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya, kehadiran Airis dan para peri selalu membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya. Mereka adalah sahabat sejati yang selalu mendukungnya, tanpa memperdulikan pandangan negatif orang lain.

"Kami selalu ada di sini untukmu, Aria. Kami tahu siapa sebenarnya dirimu, dan kami bangga memilikimu sebagai teman," tambah Airis sambil tersenyum ramah.

Aria merasa penuh kebahagiaan dan terharu. Dia merasa didukung sepenuh hati dan diterima apa adanya oleh Airis dan para peri. Bersama mereka, dia belajar bahwa keunikan dan perbedaan bukanlah hal yang perlu disembunyikan, melainkan merupakan kekuatan yang membuat hidupnya lebih berwarna.

Dengan semangat dan ceria, Aria bersama Airis dan para peri melangkahkan kakinya ke depan, siap menghadapi hari-hari yang penuh petualangan. Mereka tak peduli dengan omongan orang lain, karena yang terpenting baginya adalah kebersamaan dan kebahagiaan yang mereka rasakan bersama.

Hingga saat itu, Aria menyadari bahwa memiliki sahabat sejati seperti Airis dan para peri adalah anugerah terbesar dalam hidupnya. Mereka adalah keluarga yang selalu ada untuknya, tanpa syarat dan selalu dengan penuh cinta. Aria belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada seberapa banyak orang yang mengerti dirinya, tetapi pada orang-orang yang selalu ada di sisinya, memahami, dan menerima apa adanya. 


You may also like

Tidak ada komentar: