Eccedentesiast






Diam adalah teriakan yang paling keras


Dalam perbincangan dengan seorang teman lama melalui bbm, perbincangan tahun baru berubah menjadi perbincangan yang lebih serius. "Ron, kamu kenal temanku si X? Dia tiba-tiba bunuh diri, padahal tidak ada masalah apa-apa lho, dan dia selalu tersenyum." Kami kemudian membahas angka bunuh diri yang semakin meningkat bahkan masih segar dalam ingatan sebagian orang tentang berita meninggalnya aktor legendaris Robin Williams, padahal dia adalah aktor yang selalu nampak ceria dalam setiap kesempatan. Aku sebagai salah satu pengemar beratnya juga terpukul dengan kepergiannya.
Memang alasan utamanya adalah depresi berkepanjangan, namun sebelumnya dia juga sempat menghadapi kecanduan terhadap alkohol dan kokain. Manusia seringkali tidak mencari masalah hingga ke akarnya, banyak manusia di dunia ini yang sekarang mengalami pola hidup Eccedentesiast.
Eccedentesiast adalah orang yang menyembunyikan banyak hal dengan senyumannya, seringkali hal yang sedih, traumatis dan depresi. Mengapa ada pola seperti ini?
Ada yang mengatakan Eccedentesiast adalah munafik, sebenarnya tidak tepat mengatakan hal tersebut demikian. Para eccedentesiast dan sebagian besar orang seringkali mengatakan mereka adalah orang yang kuat, dapat tersenyum dalam kesedihan atau masalah mereka. Yang kita tidak pikirkan adalah apa senyum tersebut sehat?

Orang yang tabah dan kuat dalam menghadapi masalah atau kehilangan dibagi menjadi dua tipe, mereka yang bisa melepaskan semua kesedihan mereka dan memutuskan untuk bahagia sementara yang lainnya adalah berpura-pura untuk bahagia.
Ibarat mereka yang membuang garam keluar dan mereka yang memakan garam. Mereka yang membuang garam tidak akan merasakan asinnya garam tapi mereka yang memakan garam akan merasakan rasa asin tersebut.
Begitu juga dengan masalah, berpura-pura bahagia adalah seperti menelan garam. Ketika orang bertanya apa kamu mengenggam garam, kamu bisa bilang tidak karena kamu memakan garam tersebut.Tetapi lama kelamaan terus memakan garam untuk menghindari orang melihatmu mengenggam garam akan menganggu kesehatanmu.
Mengapa banyak orang yang lebih memilih tersenyum walaupun sebenarnya dia tidak ingin tersenyum? Itu akibat dari lingkungan sosial kita yang melihat bahwa kesedihan adalah hal yang tabu. Ketika masyarakat melihat orang yang sedih, mereka akan menuntut orang itu untuk terlihat bahagia. Bukan karena mereka peduli terhadap orang itu, tapi demi kepuasan hati sendiri karena melihat orang sedih itu tidak menyenangkan. Perkataan paling mainstream adalah, "Kok kamu sedih? Senyum dong, Nah gitu kan Cantik."
Setiap orang memiliki masa dimana dia merasa sakit, sedih, kehilangan, kecewa dan marah. Itu bukan hal yang buruk, itu adalah perjalanan hidup agar mereka semakin kuat. Memendamnya tapi tidak menghadapinya hanya akan menimbulkan tekanan atau depresi dalam waktu lama.
Hebatnya, seorang eccedentesiast adalah penghibur yang sangat baik. Semakin orang terluka, semakin pandai dia menyenangkan orang lain. Walau dia tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang besar miliknya, dia dapat dengan mudah menyelesaikan masalah kecil orang lain.
Ada sebuah kisah tentang Eccendentesiast yang sangat terkenal, dan sangat inspiratif menurutku. Begini kisahnya.
Di tengah kota yang sangat sibuk terkenal seorang badut yang hebat dalam menghibur orang lain. Banyaknya pekerjaan, masalah ekonomi yang berat, dan masalah-masalah kota metropolitan membuat banyak orang yang datang ke badut itu hanya untuk menikmati canda dan tawa yang dibuat oleh badut yang tidak diketahui siapa orang di balik topeng lucunya. 
Pada suatu hari ada seseorang yang datang ke psikiater terkenal, dia cerita beberapa masalah yang dia hadapi hingga akhirnya dia berkata "Mengapa masalah di dunia ini sangat sulit? Banyak yang harus saya selesaikan dengan diri saya sendiri, Saya bingung, Saya frustasi dalam menghadapi masalah di dunia ini, seperti tidak ada habisnya masalah itu datang ke saya..." 
Psikiater itu berkata padanya "Kau baru ya di kota ini? Apa kau tau, di tengah kota ada seorang badut yang sangat terkenal, dia pandai membuat orang lain tersenyum ketika mereka merasa frustasi seperti anda, kenapa kau tidak mencoba datang ke dia, kau akan merasa terhibur" 
 Ruangan sang psikiater pun tiba-tiba hening, sang pasien pun terdiam, dia menunduk, dan seketika air mata keluar dari matanya. "Bagaimana saya bisa terhibur oleh badut tersebut?" tanyanya..
"Memangnya ada apa? Mengapa kamu tidak bisa terhibur olehnya?" sang psikiater pun mulai bingung, karena biasanya pasien-pasiennya langsung pergi ke badut tersebut dan mencari hiburan, namun tidak pasiennya yang satu ini. "Karena..." sang pasien mulai menangis, dia mencoba kuat untuk mengakatakannya, dia mencoba untuk menahan air mata  dan sesak di dadanya sambil berkata "Karena... saya lah badut tersebut..."

Setiap orang pantas bahagia, setiap orang memiliki kebebasan dalam hidupnya. Tidak ada salahnya sedih dan menangis, jika kesedihan sesaat itu membuatmu menjadi lebih kuat dan lebih bijaksana. Membuat dirimu lebih menghargai kebahagiaan. 

Akui bahwa dirimu butuh perhatian dari dirimu sendiri, sebelum mengatakan dirimu akan baik-baik saja biarkan dirimu dihibur karena dirimu pantas bahagia. Dia pantas mendapatkan kasih darimu.
Marilah mulai kehidupan dimana setiap senyuman kita berasal dari hati kita dengan tulus :)

Jangan lupa dikata-katain ya, biar kamu senang, hmm ... o_o