Agatha Christie 1934 Why Didn't They Ask Evans? - Pembunuh Di Balik Kabut


WHY DIDN'T THEY ASK EVANS?
ISBN 979-403-588-2
Penulis: Agatha Christie
1934

PEMBUNUH DI BALIK KABUT
Alih bahasa: Mareta
GM 402 89.588
Penerbit: PT. Gramedia
Cetakan pertama: Mei 1989


Mereka yang terlibat:

BOBBY JONES - Seorang pemuda ramah bertubuh jangkung. Terpaksa harus keluar dari Angkatan Laut karena punya masalah dengan matanya. Meskipun begitu dia memiliki ketahanan tubuh yang baik yang menjadikannya selamat dari sebuah usaha percobaan pembunuhan. Putra keempat dari seorang pendeta yang terkenal di Marchbolt ...
PENDETA THOMAS JONES - Pria berusia diatas 50 tahun yang mudah gugup sekaligus cerewet. Tinggal di Wisma Pendeta bersama Bobby dan seorang pembantu wanita bernama Gladys Roberts. Selalu mengkhawatirkan putranya yang dianggapnya tidak pernah serius menjalani hidup, dan yang selalu meragukan niat baik seorang teman putranya ...

BADGER BEADON - Teman Bobby yang mengajaknya buka usaha bengkel bersama dan jual beli mobil bekas di Wales. Punya ciri khas yaitu bicaranya gagap. Dia tidak pernah bermimpi bahwa suatu hari dia mungkin akan menjadi seorang pahlawan yang menyelamatkan nyawa Bobby dan ...

LADY FRANCES 'FRANKIE' DERWENT - Gadis berwajah manis dan menarik dengan rambut hitam lebat. Seorang anak bangsawan yang tinggal di kastil sekaligus teman Bobby dari kecil. Punya daya pikir yang cepat dan cerdas tapi tidak sombong. Suatu hari dia merencanakan sebuah 'kecelakaan' bagi dirinya sendiri yang dibantu oleh seorang teman ...

DOKTER GEORGE ARBUTHNOT - Seorang dokter pendiam yang sedang meniti karirnya ketika Frankie membujuknya untuk membantunya membuat sebuah 'kecelakaan' yang mungkin akan berdampak pada nama baiknya. Tetapi sayangnya rencana mereka dicium oleh ...

DOKTER JASPER NICHOLSON - Dokter spesialis yang menangani penyakit saraf dan narkotika. Tinggal bersama istrinya Moira di kediamannya Grange sekaligus tempat perawatan pasien penderita narkotika. Seorang lelaki jangkung bertubuh besar dengan sikap yang menunjukkan bahwa dia menyimpan suatu kekuatan besar. Bicaranya pelan dan tidak banyak, tetapi dia bisa membuat setiap kata yang diucapkannya menjadi berarti. Matanya tajam, menyelidik dari balik kacamatanya. Punya ketertarikan kepada ...

NYONYA SYLVIA BASSINGTON-FFRENCH - Wanita jangkung yang cantik, berambut merah, dan berumur tiga puluhan, dengan mata biru muda yang sangat jernih. Setelah bertemu dengan Frankie, dia langsung mempercayai dan akrab dengannya. Punya seorang anak berusia 7 tahun bernama Tommy dari seorang suami yang sangat dicintainya ...

TUAN HENRY BASSINGTON-FFRENCH - Seorang laki-laki bertubuh besar dengan mata yang aneh, yang seharusnya periang dan suka olahraga tetapi malah sering terlihat gelisah dan mengurung diri di kamarnya. Tinggal di rumahnya Merroway Court bersama Sylvia dan adik laki-lakinya ...

ROGER BASSINGTON-FFRENCH - Pria jangkung berumur tiga puluhan dengan mata biru yang jernih dan menyenangkan. Pada tanggal 3 Oktober tidak sengaja lewat di dekat Bobby yang sedang menunggui korban yang jatuh dari jurang dan lantas menggantikan Bobby berjaga karena kasihan melihat Bobby yang bimbang karena sudah janji untuk menemui ayahnya ataukah harus menunggui mayat. Diduga memiliki hubungan dengan ...

TUAN LEO CAYMAN & NYONYA AMELIA CAYMAN - Pasangan suami-istri yang datang ke pemeriksaan kepolisian karena mengaku mengenali korban yang jatuh ke jurang sebagai adik iparnya yang baru datang dari luar negeri setelah 10 tahun bernama ...

ALEXANDER PRITCHARD / ALAN CARSTAIRS - Laki-laki berbadan besar, berkulit kecoklatan, bermata biru ramah yang suka bertualang dan keliling dunia. Pergi ke Marchbolt untuk suatu urusan penting, tetapi sayangnya dia tidak sempat menyelesaikannya urusannya itu. Diduga memiliki hubungan dengan ...

MOIRA NICHOLSON - Seorang wanita yang cantik sekali dengan mata besar dan indah, berusia 27 tahun. Menikah dengan Dokter Nicholson. Frankie menjulukinya sebagai "Madonna yang sedih" karena terlihat seperti orang yang lemah dan sangat tidak berdaya, yang selalu ketakutan akan sesuatu saat berada di sekitar suaminya.


Setting tempat utama:

Wisma Pendeta - gereja sekaligus tempat tinggal Bobby & ayahnya, juga pembantunya Gladys Roberts, yang terletak di Marchbolt, sebuah kota kecil di tepi pantai daerah Wales.
Merroway Court - kediaman pasangan Bassington-ffrench di London.

Grange - rumah tinggal milik Dokter Nicholson, sekaligus dijadikan sebagai tempat perawatan pasien penderita narkotika.

Brook Street, serta beberapa tempat lainnya di Wales dan London.


Sinopsis:

Cerita dibuka pada tanggal 3 Oktober, Bobby Jones bersama temannya dokter Thomas bermain golf sore hari di daerah pemukimannya di Marchbolt, Wales. Ketika mereka telah sampai di hole ke-17, matahari hampir tenggelam dan pandangan mereka terhalang oleh kabut yang naik dari laut sehingga mereka tidak dapat melihat dengan jelas ujung tebing karang yang tidak jauh dari situ. Tepat pada saat Bobby mencari bola golfnya, dia mendengar suara seseorang berteriak. Setelah mereka mendatangi sumber suara barulah Bobby dan dokter Thomas menemukan bahwa seseorang baru saja terjatuh ke jurang setinggi 40 kaki.
Mereka berdua lalu menuruni jurang. Ternyata seorang laki-laki berumur 40 tahunan, dan dia masih bernafas walaupun pingsan. Tulang belakangnya patah. Dokter Thomas berinisiatif memanggil bantuan sementara Bobby duduk di batu di dekat situ dan menyalakan rokok sambil menungguinya. Bobby memperhatikan laki-laki itu dengan baik, rambutnya yang agak berombak dihiasi beberapa helai warna putih di pelipisnya. Hidungnya besar, dagunya kuat, giginya putih kelihatan diantara bibirnya yang agak terbuka. Bahunya lebar, tangannya kuat, dan kakinya tertekuk aneh. Bobby gemetar. Dia memandang wajahnya. Wajah yang menarik, penuh humor, kuat, dan kelihatan cerdas. Matanya mungkin berwarna biru...

Dan pada saat itulah mata orang itu terbuka. Benar, matanya jernih dan berwarna biru. Mata itu memandang Bobby. Tak ada kepura-puraan atau kesangsian di dalamnya. Mata itu kelihatan sadar. Mata itu waspada, tapi kelihatan bertanya. Bobby cepat-cepat berdiri mendekatinya. Sebelum sampai ternyata pria itu sudah bicara. Suaranya sama sekali tidak lemas, tapi jelas dan enak didengar.

"Mengapa mereka tidak memanggil Evans?" katanya. Kemudian pria itu gemetar sedikit. Kelopak matanya menutup, dan dagunya turun. Laki-laki itu mati. Dia sadar sebentar, lalu menutup mata untuk selamanya.

Petualangan kemudian dimulai ketika Bobby tidak sengaja bertemu dengan teman masa kecilnya, Lady Frances Derwent, yang biasa dipanggil Frankie. Mereka berdua akhirnya 'dipaksa' mengungkap misteri kematian laki-laki yang diduga didorong jatuh ke jurang setelah terjadinya usaha percobaan pembunuhan atas Bobby oleh seseorang yang memasukkan 8 butir morfin ke dalam botol minum Bobby. Alasannya jelas, karena pembunuh menganggap Bobby mengetahui sebuah pesan yang ditinggalkan oleh korban yang terjatuh dari jurang beberapa hari lalu, "Mengapa mereka tidak memanggil Evans?"

Dari pesan terakhir itulah Bobby dan Frankie mengelilingi tempat-tempat di Wales dan London, mengungkap satu per satu misteri yang berhubungan dengan korban sebagaimana kabut menyelimuti tebing karang waktu itu yang menyembunyikan identitas si pembunuh, tanpa menyadari bahaya yang datang akan mengancam nyawa dan mengantarkan mereka berdua menuju kematian...


Review

Buku ini sudah berhasil mengecohku. Hmm. Seperti novel-novel Agatha Christie lainnya, aku sudah mencoba menebak pembunuhnya dari awal, tapi di tengah cerita, Agatha memberikan banyak pilihan tersangka. Eh, ternyata pas sudah mau sampai terakhir, ternyata pembunuhnya dia ... !!!

Baca novelnya dari koleksi Google Drive-ku

Jangan lupa dikata-katain ya, biar kamu senang, hmm ... o_o