Jarak



Ketika kamu kondangan di planet Pluto, aku sedang menggali tanah di bawah bumi mencari fosil dinosaurus yang sudah lama punah.

Ketika kamu santai bersepeda di atas lengkungan pelangi tujuh warna, aku itu sedang ada di kutub Utara asik mengobrol dengan teman lamaku beruang kutub yang tiba-tiba katanya ingin ditengok.

Ketika kamu berenang di atas awan-awan bersama teman-teman Cloud Bread-mu, itu ketika aku lagi belajar bengong gaya patung di rumahnya Patrick Star di dasar laut Bikiny Bottom.

Ketika kamu lagi kursus perpajakan di puncak Himalaya, aku pun sedang ada di gugusan Orion mengurusi perpanjangan SIM.

Meskipun kita jauh, tapi telepon seluler selalu membuat kita dekat karena satelit ada dimana-mana.

Kalaupun telepon seluler kita sedang mati, ya nanti dicas dulu baru bisa nanya kabar lagi sedang apa.

Meskipun kita berada di dua sisi bumi yang berseberangan, hati kita tetap terhubung.

Meskipun kita jauh, tapi keberadaan anak tersayang, kelinci, dan ikan-ikan di akuarium menjadi alasan yang kuat untuk kita kembali.

Kita harus pergi dari rumah agar bisa pulang ke rumah.

Di penghujung hari, selalu di atas kasur yang sama dan di bawah atap yang sama kita tidur, dan untuk saling bertukar tentang cerita yang kita bawa seharian tadi.

Cinta tidak harus pudar karena terhalang oleh jarak.

Jarak bukanlah apa-apa. Itu hanya sekedar nama pohon.


(endosaurus, 2018 - selamanya)

 

Jangan lupa dikata-katain ya, biar kamu senang, hmm ... o_o